Selasa, 06 Oktober 2015

Aneka Ragam Makanan Khas Kabupaten Kaur

09.22 Persatuan warga kaur 
Kesempatan liburan akhir tahun kali ini kami sekeluarga habiskan untuk berlibur di kampung halamanan di Bintuhan Kabupaten Kaur Bengkulu. Jalur mudik yang kami gunakan melalui rute Palembang – Baturaja - Muara Dua – danau Ranau – Liwa – Krui –Bintuhan. Jauhnya jarak tempuh sekitar 500 km ditambah mualnya perut akibat banyaknya tikungan antara Liwa dan Krui serasa hilang oleh indahnya pemandangan alam sepanjang jalan yang dilewati, ditambah bayangan wajah sanak famili dikampung, indahnya pantai-pantai dan lezatnya kuliner di Kaur.
Saat menjejakkan kaki di Bintuhan hari sudah sore, selesai mandi tubuh sudah segar kembali, acara makan malam kami sudah disiapkan .

Selama empat hari berada di Bintuhan, kami disuguhi makanan dan lauk pauk  khas masyarakat Kaur, yang semuanya membangkitkan selera. Sebagaimana ciri khas makanan Pulau Sumatra umumnya, hampir semua sajian  makan ini tidak lepas dari santan kelapa sebagai salah satu bahan bakunya.
Inilah sebagian makanan yang sempat kami nikmati selama berada di kampung halaman
Gulai ikan Mungkus
Dari sekian macam hidangan yang disajikan, yang paling menarik adalah Gulai ikan Mungkus  yaitu ikan air tawar yang biasa hidup di sungai dangkal yang dasarnya berbatu dan airnya jernih, ikan ini dimasak dengan santan kelapa,rasanya sungguh lezat. 
 
Bagar Hiu
Dari tampilannya, olahan masakan ini layaknya rendang daging, yang membedakan, bagar hiu ini menggunakan ikan hiu sebagai bahan baku pengganti daging selain kelapa yang disangrai terlebih dahulu, kemudian digiling.
Bumbu-bumbu lainnya, seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, daun jeruk, daun salam, dan lengkuas, aneka bumbu-bumbu dasar lainnya, melengkapi cita rasa makanan ini. Kelapanya tidak dibuat santan. Jadi, bagar hiu itu tidak menggunakan santan meskipun ada kelapanya.
Memasak bagar hiu sebenarnya cukup mudah.Namun, proses yang dilakukan cukup lama. Terutama dalam membersihkan daging ikan hiu dari bau anyir yang begitu kuat. Ikan hiu yang digunakan juga tidak sembarang hiu. Hiu yang digunakan adalah ikan hiu jenis punai atau hiu tanduk. Biasanya yang dipilih adalah ikan hiu yang masih remaja dan masih segar. Kalau sudah tidak segar baunya persis seperti air kencing, dan nanti rasanya tidak enak. Jadi harus hiu segar.
Membersihkan ikan hiu butuh waktu yang cukup lama dan harus berulang-ulang agar bau khas hiu benar-benar hilang. Pertama, ikan hiu terlebih dahulu dibersihkan dengan daun pisang yang sudah diremas-remas untuk membuang bau anyir. Tidak cukup sekali, tetapi harus dibersihkan berulang-ulang.
Bisa juga setelah dibersihkan dengan daun pisang, kemudian diberi perasan jeruk nipis dan garam, tambahnya. Setelah ikan hiu dibersihkan, proses memasak pun siap dilanjutkan. Bumbu-bumbu dasar kemudian dihaluskan dan ditumis dalam wajan, hingga tercium bau harum. Kemudian, potongan ikan hiu yang sudah bersih ini bisa dimasukkan bersama dengan kelapa yang sudah terlebih dahulu disangrai dan digiling.
                                            Setulungan ngikai Ikan Gebur

Ketika sepotong daging bagar hiu disajikan, sepintas yang terpikirkan adalah persis sama seperti rendang daging. Soal rasa pun terasa tidak kalah beda. Terlebih rasa bumbu rempah-rempah yang khas dan kuat seperti pada bumbu-bumbu rendang daging sangat terasa, saat mencicipi bumbu yang membaluri potongan daging ikan hiu tersebut.
Rasa yang berbeda barulah terjadi saat lidah mulai melumat daging ikan hiu ini. Meski tidak selembut ikan patin, daging ikan hiu cukup lembut di lidah. Tidak tercium aroma amis dari ikan hiu. Sedikit asam jawa dan daun jeruk ditambahkan sehingga bau amis hilang dari daging hiu ini. Dengan teknik pemasakan yang tepat, bagar hiu ini bisa bertahan cukup lama. Namun tentunya harus terus dihangatkan agar tidak berbau. Biasanya semakin lama justru semakin enak dan terasa legit, baik bumbu maupun daging ikannya
Pendap
Makanan ini terbuat dari parutan kelapa muda dicampur rempah-rempah dan ikan segar yang selanjutnya dibungkus daun keladi. Untuk satu bungkus pendap, sedikitnya membutuhkan lima lembar daun keladi yang kemudian dibungkus kembali dengan daun pisang.
setelah dibungkus kembali daun pisang, pendap ini kemudian direbus menggunakan kayu bakar, selama sekitar delapan jam. Ini dimaksudkan agar masaknya merata dan menghilangkan rasa gatal yang ditimbulkan dari daun keladi.
Rebung asam undak liling
Rebung asam adalah tunas dari bambu (bambu muda) yang di iris tipis, lalu direndam dalam air beberapa hari untuk mendapatkan rasa asamnya. Rebung asam ini di gulai campur Liling. Liling adalah sejenis siput (keong sawah) yang biasanya hidup di air tawar.
Menikmati masakan ini cukup unik disamping rasanya yang lezat, untuk mengambil /mengeluarkan daging liling dilakukan dengan cara dihisap.
Sayur Terung, Unji, ‘etak dan Kuwau
Masakan ini merupakan gulai sayuran bersantan yang terdiri dari  berbagai macam sayuran  yang dimasak secara bersamaan, adapun bahan-bahannya:
-          Unji yang merupakan bunga / jantung tumbuhan hutan
-          ‘etak  (kacang panjang)
-          Te’ung (terong)
-          Kuwau (kabau) buah tumbuhan hutan yang mempunyai bau yang khas seperti jengkol dan petai
Gulai Tempoyak
Salah satu masakan khas didaerah bengkulu adalah Tempoyak yang merupakan masakan berasal dari buah durian yang difermentasi. Berbeda dengan daerah lain, Umumnya tempuyak Bengkulu di buat dari buah Durian segar (bukan durian busuk), yang di-fragmentasi selama 1 atau 2 hari (tergantung bakal pemakaian), dengan dibubuhi garam secukupnya, dan ditutupi dengan sambal.

Tempoyak terbuat dari daging buah durian dan berbentuk menyerupai saus, sehingga tempoyak dapat juga disebut sebagai saus durian. Daging isi buah durian cukup ditaruh di dalam wadah tertutup dan di diamkan selama beberapa hari sesuai dengan selera dan keinginan kita. Tempoyak cenderung lebih awet dan dapat bertahan beberapa bulan lamanya. Tempoyak dapat dijadikan sambal dengan ikan dan disuguhkan bersama lalapan atau rebusan sayur dan dapat juga di campur dengan beraneka masakan berkuah. Tempoyak bisa juga dikombinasikan dengan aneka bahan masakan lainnya seperti ikan, tempe, petai dan lain-lain. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi. Tempoyak memang menjadi masakan yang pasti ada di Keluarga Bengkulu, karena tidak lengkap apabila kita tidak memasak tempoyak untuk makan siang atau malam ketika musim durian tiba. Sambal tempoyak bengkulu memiliki rasa yang unik dan merupakan salah satu masakan khas bengkulu yang dimasak dengan  selera pedas atau agak pedas.
Biasanya sambal tempoyak dimasak menggunakan tambahan  ikan laut atau ikan sungai yang masih segar atau bisa juga dicampur dengan udang. Tetapi jangan khawatir bila anda yang tidak suka dengan ikan atau udang, cukup tempoyak dan dicampur cabe serta garam dapur, masakan khas bengkulu ini sudah sangat nikmat. 
Sajian tempoyak ini semakin lengkap dinikmati dengan lalap Je’ing (jengkol) muda.  Sumber : http://adesanjaya.com/
Bebuak 
Bebuak sebutan dalam bahasa Kaur  yang artinya kue atau makanan ringan :
Kelicuk dan Tapai siwuk

Kedua makanan ini merupakan pasangan  yang tidak terpisahkan dan dinikmati secara bersamaan, Kelicuk terbuat dari siwuk (beras ketan) didimasak dan dibungkus dengan daun pisang, Tapai siwuk adalah beras ketan yang dibuat tapai dengan fermentasi menggunakan ragi 
Lemang, Tapai, Selimpuk 

Jambu Bol
Buah-buahan yang sudah jarang ditemui
 
 
http://wargakaur.blogspot.co.id/2011/01/nikmatnya-ragan-masakan-khas-kaur.html

8 komentar:

  1. Keren yub, tpi kalo bisa masukkan semua makanan khas daerah di prov bengkulu, biar makin mantap dan banyak yg ngelirik blog nya. Thank's

    BalasHapus
  2. Keren yub, tpi kalo bisa masukkan semua makanan khas daerah di prov bengkulu, biar makin mantap dan banyak yg ngelirik blog nya. Thank's

    BalasHapus
  3. Mampir Ke Blog amb mbak https://fahmimuchlis.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  4. follow blog mb thatamareta.blogspot.com ..

    BalasHapus